Tender Buku Diulang

Berita dari Buara Merdeka online, ternyata karena adanya perubahan jumlah sasaran siswa dan sekolah yang harus mengikuti kurikulum 2013, maka tender buku yang sejatinya sudah diumumkan secara terbuka via eprocurement maka terpaksa diulang dengan meminta para peserta untuk mengajukan penawaran baru untuk buku kurikulum 2013 dengan menyesuaikan jumlah target yang terbaru.

Berubahnya jumlah sasaran siswa dan sekolah yang akan implementasikan kurikulum 2013, berdampak langsung pada proses tender percetakan buku. Tender yang sudah dibuka secara online sekitar dua minggu lalu, terpaksa dibatalkan, karena adanya perubahan jumlah buku yang akan dicetak dan nominal penawaran tender.



"Penawaran yang sudah masuk terpaksa didrop, karena berbeda, jadi mulai dari awal," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, seusia acara Intel Education Day 2013, di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Dirinya menjelaskan, hal tersebut terpaksa dilakukan karena adanya perubahan sasaran impelementasi kurikulum 2013. Oleh karena itu, jika sasarannya diturunkan, maka harus ada penghitungan ulang, baik jumlah buku yang akan dicetak, siswa, sekolah, dan biaya tender per paket. "Ibaratnya, karena biaya untuk mencetak buku 10 ribu dengan mencetak seribu buku itu berbeda. Yang kemarin kan menggunakan data awal," terangnya.

Dikatakan perubahan sasaran tersebut terjadi dari hasil diskusi dan arahan Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono, selaku Ketua Komite Pendidikan. "Karena Pak Wapres benar-benar ingin memastikan terkait dengan pengiriman logistik (buku) yang harus sampai ke sekolah," ungkapnya.

Meski demikian, mantan Rektor Universitas Andalas itu menampik anggapan bahwa pengurangan sasaran tersebut disebabkan karena mepetnya waktu dan anggaran kurikulum. "Bukan karena waktu yang mepet, lebih kepada kesuksesan penerapan kurikulum ini," tegasnya.

Menurutnya, proses tender tersebut akan dibuka dalam waktu yang tidak lama lagi. Mengingat, waktu pelaksanaan kurikulum baru tinggal dua bulan. "Secepatnya, karena buku ini juga akan dijadikan sebagai pegangan pelatihan guru," imbuh Musliar.

Dengan kondisi demikian, dipastikan akan merubah rencana pelatihan guru yang telah dijadwalkan sejak awal. Rencana awal, pelatihan guru akan dilakukan dengan sistem master teacher. Dimana, pelatihan instruktur nasional akan dilakukan pada bulan April, kemudian guru inti akan dilakukan pada bulan Mei, dan pelatihan guru kelas awalnya dijadwalkan pada bulan Juni. Akan tetapi, jadwal tersebut pada akhirnya tidak dapat terlaksana.

Namun, pihaknya membantah bahwa pelatihan guru untuk persiapan implementasi kurikulum baru menjadi terbangkalai. "Tidak juga, karena sejak awal kita memang menjadwalkan pelatihan pada saat libur sekolah, antara akhir Juni hingga awal Juli," dalihnya.

Perubahan mendasar lainnya, kurikulum baru tidak akan diterapkan dimasing-masing kabupaten/kota. Akan tetapi, hanya sampai pada tingkat provinsi. Adapun daerah yang ditunjuk untuk melaksanakan kurikulum adalah daerah yang memiliki akses.

Dikatakan, pada awalnya Kemdibud berkeinginan untuk menerapkan kurikulum baru disetiap kabupaten/kota. Namun, karena masih adanya sejumlah kendala, maka penerapan tersebut  berbasis provinsi. "Artinya di semua provinsi, tapi tidak disemua kabupaten/kota. Yang kita pilih hanyalah yang terjangkau dalam konteks distribusi. Dari jumlah 497 kabupaten/kota, yang melakasanakan kurikulum hanya 295," terang Musliar.

Sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/05/08/156022/Tender-Buku-Kurikulum-Diulang-

Komentar dari facebook user:
sebelum meluncurkan kurikulum baru, lakukan ujicoba dulu dengan sampel yang bervariasi. sehingga bisa diketahui seberapa effectivenya hal tersebut. jangan memaksakan diri. mantan rektor kok cara berfikirnya primitive. yang scientific donk.....! hari gini gak usah pusing pengadaan buku. gunakan e-book di wilayah yang ada access internet. buku hanya digunakan di wilayah yang tdk ada access internet. tapi diupayakan secepatnya untuk disediakan sarana dan prasarana access internetnya paling lama selama 1 semester. murid smk bisa di libatkan dalam pengadaan sarana dan prasarananya. mungkin mereka diajari bagaimana merakit laptop atau pc. untuk daerah yang tidak ada listriknya murid smk bisa diajari bikin listrik dari tenaga surya, angin dan sebagainya. yang kreatif gitu lho. duuuuuhhhhh